Pupuk Organik "Putri Ungu"

Pupuk yang baik bagi tanaman dan organisme. Jaminan tinggi dari Pakar Pertanian di Sumatera Utara

Pengakuan Konsumen

Konsumen berbicara tentang pengalaman mereka selama menggunakan Pupuk Organik "Putri Ungu". Bacalah

Jadilah Mitra Kami untuk memasarkan produk "Putri Ungu"

Menjadi mitra? Anda bisa memperoleh penghasilan "Luar Biasa" Bersama Kami. Mari Bergabung, tanpa modal loh.

Tabloid Putri Ungu

Tabloid gratis sebagai referensi anda untuk mengenal dunia agrikultur.

Harga Komoditas Pertanian Sumatera Utara

Cek harga, dapatkan referensi dan informasi untuk membangun bisnis anda..

Senin, 22 April 2013

Tanpa Uang, Menghasilkan Uang

BACA DAN PELAJARI KESEMPATAN EMAS INI

TANPA UANG BISA DAPAT UANG,,, MAU ??

Distributor Resmi Pupuk Organik "Putri Ungu" memberikan kesempatan kepada anda untuk menjual produk yang kami tawarkan.

Kenapa kami menawarkan kepada anda ??? dan Kenapa kami mengatakan ini adalah kesempatan emas???

Perlu anda catat, STOK PUPUK DI SUMATERA UTARA, ACEH dan RIAU terbilang LANGKA dan HARGA YANG DITAWARKAN DISTRIBUTOR AMAT TINGGI, bahkan mencapai diatas Rp2500/kilo.

PELUANG EMAS BUKAN????????????

Kami tidak menentukan kepada anda berapa besar nominal harga tertinggi yang anda jual.

TETAPI, Bagi kami, Membagi rezeki itulah yang terpenting...



BERAPA MODAL YANG ANDA PERLUKAN ???????
Jawabannya 0 Rupiah,
Ya, anda disini disebut sebagai agen atau komisioner produk kami.
Bila ada pesanan dari anda, dan dengan kesepakatan antara anda dan si pembeli (uang DP sudah anda terima) barulah anda menghubungi kami.
Selisih harga jual anda dengan harga jual kamilah KEUNTUNGAN ANDA.

Kami menjual produk kami dibawah harga jual umum, sekitar Rp1.100 perkilo (tanpa transport)
Namun bila anda malas mengurus transportasi, Pabrik kami menyediakan pick up dan truk untuk mengantar ke tempat tujuan, dengan nilai Rp200/ kilo pupuk. Berarti harga jual kami totalnya HANYA Rp 1.300.

LALU, BAGAIMANA SAYA MENDISTRIBUSIKANNYA ?????
 Punya rekan? saudara? atau kenalan yang punya lahan pertanian atau perkebunan, ITULAH TARGET PEMBELI ANDA.
Tawarkanlah produk kami kepada mereka, dan kesempatan EMAS DITANGAN ANDA!!!!

BERAPA KEUNTUNGAN YANG BISA SAYA DAPATKAN ????
Jawabannya, tergantung kepandaian anda dalam meyakinkan orang lain untuk menggunakan produk kami. Dan kecerdikan hitung-hitungan anda.

SEBAGAI CONTOH, ANDA JUAL KEPADA ORANG LAIN SEHARGA Rp1.500/kilo. dengan pesanan 10 TON. ANDA SUDAH MENDAPATKAN KEUNTUNGAN 
Rp15.000.000 - Rp13.000.000 = Rp 2.000.000 !!!


LALU BAGAIMANA KALAU ANDA JUAL SEBESAR Rp2.000/Kilo ??????
Rp8.000.000 bisa dengan mudah masuk keDOMPET ANDA..

BAGAIMANA MEYAKINKAN CALON PEMBELI TENTANG KUALITAS PRODUK INI????
Lihatlah Pengakuan Konsumen kami disini.
baca juga HALAMAN PRODUK KAMI.

APAKAH ANDA MASIH ENGGAN MENDISTRIBUSIKANNYA ????
Print kan BROSUR produk kami di HALAMAN JADI MITRA.

ANDA KURANG YAKIN DENGAN KAMI ????
Bila anda memesan, salah seorang karyawan kami dengan surat rekomendasi dari kami,bisa menuju tempat anda dan menunggu sampai produk kami sampai ditempat.
Anda juga dapat mengetahui keotentikan faktur kami disini.

Atau anda bisa langsung menuju rumah salah satu developer kami di Jalan Mesjid, Gang Warisan ( cari yang namanya bpk. Haris Nasution ). Sebelumnya hubungi terlebih dahulu melalui nomor kami di 082365686160 atau 087793993290 ( bisa juga via sms loh ).Anda bisa juga berkunjung sering-sering loh, sambil ngopi juga.....( maklum saja, AGEN adalah Tuan Kami, HEHE)

Baiklah,,,,, ANDA SUDAH YAKIN SEKARANG ?????

Kalau belum anda berarti sudah membuang BAKAL REZEKI ANDA.....


KALAU SUDAH YAKIN, ANDA ADALAH CALON ORANG KAYA TANPA BEKERJA LELAH SEHARIAN.......

Seperti Developer kami (Termasuk saya juga,hehe), cuma menunggu waktu seminggu sekali mengirim produk ini ke pelanggan setianya....
TENTUNYA TIDAK PERLU SAYA BERITAHU KEKAYAAN SAYA DISINI..........

SEGERA, MULAI LANGKAH ANDA MEREBUT KESEMPATAN EMAS INI......

TANPA MODAL dan DENGAN SKILL MEYAKINKAN ORANG, ANDA BISA KAYA!!!!

DAPAT PESANAN, HUBUNGI 082365686160 ATAU 087793993290
 

 

Salam Sukses...




Muhammad Taufik Piliang S.Pd. M.Pd
Kepala Distributor "Putri Ungu" Wilayah I SUMUT

Hama Kelelawar dan Tupai

Kelelawar dan Tupai Hama Pengganggu
Ketika tanaman mulai berbuah, Arifin harus lebih sering merawat tanaman kelengkengnya yang berada di samping rumahnya. Ia tidak rela jika buah kelengkeng yang masih kecil-kecil tersebut rusak akibat serangan kelelawar dan tupai.
Agar buah kelengkeng tidak rusak, Arifin membungkusnya dengan karung kelambu. Pembungkusan tersebut dilakukannya sejak masih bunga sampai buah bisa dipanen. "Kalau tidak dibungkus seperti ini,  bisa saja buahnya habis semuanya," katanya.

Arifin menjelaskan, dalam membudidayakan tanaman kelengkeng, kelelawar dan tupai merupakan musuh utama. Kelelawar tersebut biasanya menyerang ketika tanaman mulai berbunga sampai buahnya matang. Sementara itu, tupai merupakan hama yang mampu membuat kerusakan lebih parah.

Meskipun sudah dibungkus, kelengkeng bisa saja tetap habis dimakannya karena tupai bisa merusak kelambu pembungkusnya dengan melubangi pembungkus tersebut lebih dahulu.
Arifin mengaku pernah mengalami kerugian besar akibat serangan kelelawar dan tupai. Hal tersebut terjadi setahun yang lalu karena tidak sempat melakukan pembungkusan.

Dikatakannya, akibat serangan kelelawar, misalnya. Bakal buah yang masih kecil banyak yang rontok. Bekasnya banyak berserak di bawah pokoknya yang tingginya tidak lebih dari 2 meter. Kemudian, bakal buah yang masih berada di tangkainya gagal dipanen karena telanjur mengering.
Sama halnya yang diakibatkan oleh tupai. Tidak hanya buahnya, rantingnya banyak yang patah-patah. "Ya, dari kejadian itu, sekarang ini selalu saya bungkus terus kalau sudah mulai berbunga, nanti baru dibuka setelah bisa dipanen," katanya.

Ia mengakui bahwa pembungkusan tidak terlalu efektif menghalau munculnya serangan kelelawar dan tupai. Yang paling penting menurutnya dengan melakukan pengawasan. Dengan semakin sering datang dan mengamati buahnya, menurut Arifin, cukup efektif membuat kelelawar dan tupai tidak lagi menyerang. "Sesekali memang masih datang, tapi sudah banyak berkurang," katanya.
Karena itu, menurutnya, jika membudidayakan kelengkeng, maka sebaiknya juga menanam tanaman buah lainnya sehingga bisa mengalihkan kelelawar dan tupai dari kelengkeng. Tanaman tersebut bisa berupa pisang ataupun pepaya. "Pepaya dan pisang sebagai tanaman pelindung tanaman kelengkeng," katanya.

Tanaman pelindung tersebut, lanjut Arifin bisa ditanam mengelilingi tanaman kelengkeng. Selain menguntungkan dari sisi  memberi perlindungan tanaman kelengkeng dari serangan kelelawar dan tupai, bisa juga diambil manfaat buahnya ketika produksi buah berlebih. Dengan demikian, meskipun fungsinya sebagai  tanaman pelindung tetap bisa memberikan manfaat ekonomis alternatif. "Yang penting,  tanaman kelengkeng sebagai tanaman utama terselamatkan dari  serangan hama," katanya.( dewantoro)
Sumber : Medan Bisnis

Budidaya Kelengkeng Ternyata Mudah

Teknik Budidaya Mudah
Tak perlu ragu untuk mencoba bertanam kelengkeng karena mudah dibudidayakan. Tak harus surut jika lahan yang dimiliki tak begitu luas karena tetap bisa tumbuh dengan baik di pekarangan rumah.
Arifin menerangkan, kelengkeng yang juga dikenal dengan sebutan lengkeng, akan tumbuh baik jika di tanam di dataran rendah antara 200 - 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan keadaan iklim yang basah dan curah hujan yang cukup. Namun demikian, pada dasarnya tanaman kelengkeng mudah beradaptasi dengan iklim sekitar. Misalnya untuk ditanam di Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, kelengkeng tetap bisa tumbuh dengan baik. "Pembudidayaannya tidak rumit, yang penting air cukup," katanya kepada MedanBisnis.

Dijelaskannnya, untuk memulai budidaya, akan lebih baik jika bibit yang digunakan merupakan hasil dari okulasi karena waktu pertumbuhan lebih cepat. Sementara jika dengan biji, harus bisa menunggu waktu lebih dari 5 tahun baru bisa menghasilkan buah. "Kalau dengan bibit okulasi, umur setahun sudah bisa belajar buah, 2 tahun sudah menghasilkan dan usia ke 3 sudah bisa untung," katanya.

Kemudian, untuk tempat penanaman, bisa ditanam dengan menggali lubang terlebih dahulu sedalam sekira 50 cm. Dengan kedalaman tersebut, tanaman akan mudah untuk tumbuh. Dan untuk memacu pertumbuhannya, bisa ditambahkan dengan penggunaan pupuk kompos yang dicampurkan dengan tanah penimbunnya.

Setelah ditanam, yang harus dilakukan agar bisa tumbuh baik antara lain memberikan pupuk yang bisa memacu pertumbuhannya. Selain itu, sanitasi mencegah munculnya hama seperti semut dan jamur juga harus dilakukan karena jika tidak bisa mempengaruhi pertumbuhan bunga dan buah.
Menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan pemangkasan terhadap cabang-cabang yang tidak berguna, semisal yang sudah mengering. Pasalnya, rimbunnya daun juga bisa berperngaruh terhadap produktivitas buah. Selain itu, banyaknya percabangan mengakibatkan pertumbuhan bunga terganggu karena sinar matahari kurang maksimal didapatkan. "Karena tanaman ini termasuk  yang butuh cahaya matahari yang cukup yang bisa membantu pertumbuhan bunga dan buahnya," katanya.

Sementara untuk kebutuhan air, kelengkeng termasuk jenis tanaman yang tidak memerlukan banyaknya air. Karena itu, tanaman tersebut tidak boleh terrendam air. Selain itu, jika di batang atau cabangnya terdapat benalu, harus segera dipangkas karena bisa mengganggu pertumbuhan batang ataupun bunga dan buahnya. "Kalau sampai tumbuhnya benalu banyak, kita bisa rugi lah, nampaknya aja rimbun tapi kalau ternyata benalu, ya jelas tidak menguntungkan," katanya.

Meskipun kelengkeng merupakan tanaman yang mudah tumbuh namun jika terdapat gangguan munculnya bunga, maka bisa saja tanaman kelengkeng tidak menghasilkan. Akibat dalam jangka  pendek, munculnya bunga yang terganggu memperlambat munculnya buah. Dalam waktu yang lebih lama, buahnya bisa saja tidak muncul sama sekali.
Padahal, lanjut Arifin, pada bulan Juli sampai dengan Oktober, bunga muncul dan 2 - 3 bulan kemudian baru muncul bakal buahnya. "Umur 1 tahun saja, kelengkeng sudah belajar buah, setahun kemudian sudah bisa menghasilkan secara maksimal," ujarnya.
Namun demikian, menurutnya kelengkeng memiliki musim panen yang mana produksinya bisa mencapai 250 kilogram - 500 kilogram dari setiap pokoknya yakni pada bulan Januari dan Februari. Meski demikian, petani tidak perlu khawatir karena kelengkeng juga tetap bisa berproduksi di luar bulan Januari - Februari. "Karena pada dasarnya buah kelengkeng bisa berbuah sepanjang tahun, tapi jumlahnya saja yang sedikit," katanya.
Meskipun jumlahnya sedikit, namun jika jumlah pokoknya banyak kemudian dikalkulasikan jumlahnya juga bisa berlipat sehingga keuntungan juga banyak. "Maka itu, semakin banyak jumlah pokoknya semakin besar untungnya," ujarnya.
Apalagi, selama ini investasi di tanaman buah saat ini belum banyak dilakukan. Kebanyakan masyarakat lebih tertarik di bidang perkebunan. "Investasi di tanaman buah masih sedikit, ini menjadi peluang bagi siapapun untuk mengembangkannya dalam skala yang lebih besar, karena kita bisa lihat di pasar buah, kebanyakan buah dari impor, padahal kita dengan luas lahan yang dimiliki sangat potensial untuk mendapatkan keuntungan yang besar," ujarnya.( dewantoro)
Sumber : Medan Bisnis

Buah Kelengkeng Pembawa Berkah


Rp 90 Juta Setahun dari Penangkaran Kelengkeng
Bukan hanya pedagang yang bisa menikmati keuntungan dari kelengkeng. Penangkar tanaman buah, khususnya kelengkeng di KM 12,5 Medan - Tanjung Morawa, M Arifin, dalam setahun bisa meraup untung hingga Rp 90 juta dari penjualan bibit kelengkeng yang dipasarkan mulai dari  Sumut sampai Aceh.
Ditemui di rumahnya yang halamannya dijadikan sebagai  kebun untuk ribuan batang bibit kelengkengnya, Arifin mengatakan, prospek bisnis menangkarkan tanaman, khususnya buah sangat menguntungkan. Dari pengalamanya sejak memulai menangkarkan tanaman, 7 tahun lalu, dalam setahun, ia bisa mengantongi untung Rp 90 juta.

Keuntungan tersebut diperolehnya dari memasarkan bibit kelengkeng dari Sumut hingga Aceh. Tingginya peminat tanaman kelengkeng dikarenakan mudahnya dalam membudidayakannya daripada tanaman buah lain. Selain itu, harga jual yang cukup tinggi. "Menangkarkan tanaman ini tak jauh beda dengan jual buahnya, selalu banyak peminatnya," katanya.

Pria berusia 61 tahun ini mengatakan, dibandingkan Sumut, permintaan bibit dari Aceh lebih banyak. Dalam sebulan, ia bisa mengirimkan ribuan batang bibit ke Aceh. Permintaan bibit kelengkeng ke Aceh paling banyak terjadi pada tahun 2007, permintaannya mencapai ribuan batang. "Permintaan selalu banyak, bahkan tidak terhitung lagi," katanya kepada MedanBisnis, beberapa waktu lalu.

Untuk memenuhi banyaknya permintaan setiap bulan dirinya menyiapkan lebih dari 10.000 batang bibit kelengkeng yang diperbanyak dengan cara menyambung. Untuk batang bawah ia menggunakan kelengkeng jenis puangray, sementara untuk batang atas disesuaikan dengan varietas yang diinginkan, bisa pingpong, hawai ataupun arroma madu.

Selain untuk memasok kebutuhan bibit ke Aceh, bibit tersebut juga untuk dipasarkan di Sumut, seperti di Langkat, Deliserdang, Tapanuli Selatan, dan lainnya. Setiap bibit yang dijualnya harganya bervariasi. Mulai dari Rp 15.000 per batang untuk bibit yang berusia 3 bulan. Sedangkan untuk bibit yang sudah berusia 8 bulan, dihargainya Rp 50.000 per batang. "Selain pembeli dari luar daerah, banyak juga masyarakat sekitar yang membeli bibit kelengkeng kemari, meskipun dalam jumlah yang tak sebanyak dari luar daerah," ujarnya.

Banyaknya permintaan bibit kelengkeng karena mudahnya budidaya kelengkeng. Pada usia setahun, tanaman kelengkeng sudah belajar bunga dan buah. Pada usia 2 - 3 tahun, tanaman kelengkeng sudah menghasilkan. "Karena alasan tersebut, membudidayakan kelengkeng walaupun tidak banyak bisa menguntungkan," ungkapnya.

Sejak awal ia menangkarkan bibit kelengkeng dari Vietnam, Thailand, Malaysia. Selain itu,  ia juga menangkarkan bibit lokal. Bibit dari luar seperti puangray, aroma durian, pingpong, hawai, diamond river. Semetara untuk kelengkeng lokal ada kelengkeng Langkat.

Menurutnya, setiap varietas memiliki kelebihannya masing-masing. Misalnya, kelengkeng puangray, memiliki rasa manis, daging tebal dan kulitnya yang tipis serta menjadikannya kelengkeng primadona. Begitu juga dengan kelengkeng aroma durian. Disebut demikian lantaran memiliki aroma seperti durian dan rasa yang manis.

Sedangkan kelengkeng pingpong, hawai, dan diamond river memiliki banyak kesamaan baik dari rasa maupun tekstur daging yang tebal. Perbedaannya terletak pada ukuran. Kelengkeng pingpong misalnya, ukurannya besar hampir seperti bola pingpong. Sedangkan hawai dan diamond river lebih kecil. "Tapi kalau kelengkeng pingpong ini bisa berbuah sepanjang waktu, setelah  berbuah, di dahan lain muncul bunga dan bakal buah, begitu seterusnya," katanya.
Dengan spesifkasi demikian, tak heran jika dalam setiap panen, kelengkeng pingpong bisa menghasilkan 100 kg dan tanpa harus takut kehabisan buah ketika setelah panen. "Kalau kelengkeng pingpong ini ditanam dalam jumlah yang banyak, setiap kali panen bisa diperhitungkan keuntungannya. Apalagi kelengkeng pingpong merupakan salah satu  kelengkeng yang paling banyak dicari pasar," ungkapnya. (n dewantoro)

sumber : Medan Bisnis